Sunday, March 31, 2013

Jadwal Baru #MM2010

H-15 .
Hyaaaaaa .. kurang 15 hari lagi Ujian Nasional. Siapkah anda? Harus siap ya. Saya pun begitu. Insyaallah siap :)
Kelas XII MM jadwal baru nih, jadwal yang hanya 4 mapel yang akan di UN kan. Ada Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika sama Produktif.
Ini rincian jadwalnya yang kemarin ditulis sama Cristian hehehe :-D

Jadwal Pemadatan #MM2010

Friday, March 29, 2013

Cinta ?

Abstrak.
Sukar dimengerti.
Sulit dipahami.

Cinta ..
Aku tak mengerti cinta.
Kalian bilang cinta itu indah
Kalian bilang cinta itu suka
Kalian bilang cinta itu anugrah

Mana cinta yang kalian agung-agungkan itu?
Mana cinta yang kalian banggakan itu?

Aku membutakan mataku untuk cinta
Aku menulikan telingaku untuk cinta

Aku tak pernah mau tau apa itu cinta
Untuk apa itu cinta
dan sepenting apakah itu cinta

Diam. Aku hanya diam dalam sepiku
Diam berbalut kesendirianku.
Tanpa cinta. Tanpa Dusta.
Tanpa kalian. Air mata ..

Tuesday, March 19, 2013

Bukan Aku

Bukan aku ..
yang berharap cinta ini mati dari kehidupan yang fana ini
Bukan aku ..
yang meminta cinta ini hilang dihempas angin yang tak tahu arah tuk kembali
Bukan aku ..
yang setiap malam memanggil namamu dalam tangis
Merapal namamu dalam setiap percakapanku dengan-Nya
Menjadikanmu sebab utama tangis dan tawa lepasku

Tuan ...
Aku bukan boneka yang bisa kamu mainkan semaumu
Aku bukan games dikomputer yang bisa dengan mudahnya kamu taklukkan
Aku juga bukan bola yang bisa kamu gelindingkan dan kamu lempar sesukamu

Tuan ...
Kenapa harus aku yang memendam lara dan kamu tidak?
Aku hanya gadis kecil yang lemah
Hatiku tak sekuat tubuh
yang bisa dengan mudahnya kau cabik dan kau sakiti

Tuan ...
Bukan aku yang meminta cinta ini ada
Bukan aku yang mengharap cinta ini tumbuh

Tapi kamu ...
Kamu yang menjadi penyebab utama
Kamu tersangka utama dalam cinta tak bersayap ini

Perhatian kecilmu itu tumbuh menjadi rasa
Rasa yang sangat ingin ku hindari
Sebut saja rasa itu dengan nama 'sayang'

Lalu ...
Kamu pergi tanpa menyampaikan salam perpisahan
Kamu pergi tanpa ingin tahu rasa yang semakin kuat ini
terus menjamah dan menyiksa batinku

Oh Tuan ...
Jangan kau siksa aku dalam penjara cintamu!
Lepaskan aku!

Aku hanya ingin melupakan bagaimana cara menangis
Berharap hati ini mati rasa akan luka
Lalu terbang bersama angin

Menikmati kebebasan hati
Tanpa ada cinta yang membelenggu

*ry
Saat disela-sela belajar matematika.
19 Maret 2013, 01.25 :-)

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu

Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sapardi Djoko Damono, (1989)

Monday, March 18, 2013

Untukmu Sahabatku

Untuk semua kata yang belum sempat  terucap
Untukmu sahabatku, Laila :)

Rina, Laila, Yulian

Kamu yang menjadi sebab tawaku setiap saat
Kamu yang menjadi tumpuanku setiap waktu
Kamu yang telah membawaku dalam dunia magicmu
Kamu sebagian dariku yang selalu menyinari hari-hari indahku

Banyak mimpiku dan mimpimu yang belum sempat tercapai
Banyak inginku untukmu yang belum sempat terucap
Lebih banyak lagi kenangan yang masih aku simpan dalam hati untukmu

Dihari spesialmu ini aku bahagia
Lengkungan senyummu itu menyejukkan separuh jiwaku
Tatapan matamu itu selalu menghangatku setiap indera penglihatanku menatap
Rengkuhan pelukanmu itu selalu menghangatkanku saat sepi menyelimuti hariku
Semua tentang kamu ...
Semua karena kamu ...
Karena separuh aku telah kamu miliki dalam diammu sahabat ...

Dihari spesialmu ini aku juga berduka
Usiamu kini berkurang
Hanya segelintir kata yang terucap dalam doa
yang dapat kutujukan untukmu

Usia remajamu ini
Tak hanya untukmu bermanja semata

Liku kehidupan akan banyak kamu temui dikemudian hari
Jadilah sosok yang berguna, semakin bijaksana
Rayakan dan janganlah kau sia-sia
Usia delapan belas

Selamat ulang tahun sahabatku ...
Nikmatilah masamu yang masih tersisa ini dengan sebaik-baiknya
Wujudkan citamu yang belum sempat kau raih
Aku disini ...
Bersamamu dalam diam, sendu dan tawamu
Aku. Sahabatmu :-)

Dari seorang yang selalu berusaha menjadi yang terbaik
dan teristimewa untumu.
Sahabatmu, Rymidideta :)

Sunday, March 10, 2013

Ungu - Sampai Kapanpun

Semakin ku menyayangimu
Semakin kau menyakitiku
Semakin ku mencintaimu
Semakin kau menghancurkanku

Entah sampai kapan
Kau akan menyadarinya
Bahwa hanya diriku
Yang pantas tuk memiliki dirimu
Yang rela korbankan semuanya untukmu

Sampai kapanpun kau kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu

Takkan pernah bisa
Melupakanmu walau sekejab saja
Takkan pernah mampu
Menggantikanmu dalam seluruh hidupku

Sampai kapanpun kau kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku

Sampai kapanpun kau kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu

Kenapa Selalu Keadaan yang disalahkan ?

Sesuatu yang tidak saya sangka dan tidak duga terjadi. Ada rasa tidak percaya saat aku membacanya. Sejahat itukah keadaan? Sekejam itukah keadaan? Tapi kenapa hanya keadaan yang dipersalahkan? Kenapa bukan individunya saja yang disalahkan?

Pagi ini, saya mendapatkan pesan singkat dari seorang teman lama saya nan jauh disana. Dia adalah teman saya sewaktu saya masih tinggal di Lampung dulu. Sudah hampir 7 tahun saya tidak bertemu dengannya. Ada sedikit rasa rindu saat membaca pesan singkatnya. Seperti mengulang masa 7 tahun yang lalu. Saat kami bermain bersama. Saling melempar tawa. Saling mengisi satu sama lain. Mimik polosnya masih tergambar jelas diotak saya. Mungkin karena hanya itu yang bisa saya ingat dari dia. Maklum saja, sudah bertahun-tahun tidak saling berhubungan tapi tiba-tiba beberapa hari yang lalu dia mengirimi saya sebuah pesan singkat difacebook.

Kami bertukar nomer handphone agar bisa saling memberi kabar satu sama lainnya. Karena itu pula pagi tadi dia mengirimi saya sebuah pesan singkat. Awalnya pembahasan kami masih standart lah. Saling mengucap kangen. Kangen yang belum bisa terobati hingga saat ini. Tapi pembahasan itu luntur seketika. Saat saya menanyakan kabar salah satu adik (dulu tetangga saya tapi sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri). Tidak saya dapati kabar seperti yang saya inginkan. Jemariku kaku untuk menekan tombol-tombol pada keypad handphone saya. Rasanya hati seperti teriris-iris. Tak tega.

Katanya, Adik saya itu mendapatkan perlakuan kurang baik dari ibu tirinya. Beberapa pukulan kerap adik saya terima dari ibu tirinya itu. Sakit hati saya membaca pesan itu. Bagaimana tidak? seorang kakak hanya bisa diam sementara adiknya yang jauh disana terluka, tersakiti. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jarak yang menjadi sebab utama diamnya saya. Lagi-lagi jarak juga menjadi sebab utama sesak yang kerap menghantui diri saya. Mungkin kalau saya didekatnya, bisa sedikit membantunya. Tapi kalau  seperti ini siapa yang bisa membantunya? Keadaan? Bukankah ini memang tentang keadaan yang selalu salah. Keadaan datang pada saat yang tidak tepat. Keadaan membuat semuanya kacau. Karena keadaan Ibu tiri hadir. Karena keadaan pula Adik saya tersakiti.

Lalu sekarang apa? Diam dan terus diam. Diam berbalut keadaan yang tidak bisa bersahabat. Ntahlah. Keadaan ini terlalu asing untuk saya. Terlalu sukar untuk saya mengerti. Tapi, Kenapa hanya keadaan yang selalu disalahkan? Mungkin suatu saat nanti akan ada jawabnya dari Engkau yang diatas sana. Semoga.

*ry

Saturday, March 09, 2013

Tentang Keadaan, Hati dan Kenangan

#SuratUntukNeptunus Hari ke - 81

Hai Neptunus ...
Kali ini untuk dia lagi. Dia yang sering kali kusebut dengan "kamu". 

Sampai di hari ke 81 juga ya. Lama ya Nus? Tapi anehnya, kenapa rasanya tetap sama. Sama seperti saat itu. seperti hari pertama waktu itu. Hari rabu ya? Ingat kan? Tidak mungkin kamu melupakannya kan Nus?

Emosiku tumpah ruah saat itu. Resah. Sakit. Khawatir. Galau. Seolah berlomba-lomba, berbondong-bondong menyerbuku. Menyergapku. Mengalahkan segala rasaku. Mengambil semua yang kuingin. Tak menyisakan sedikitpun untukku. Untuk ku nikmati.

Sejahat itukah keadaan? Setega itukah keadaan? Hingga tak memberiku waktu sedetik saja untuk menikmati keindahan itu. Keindahan yang ada dimatamu. Keindahan yang sangat kusegani untuk ku tatap. Iya. Bola matamu itu. Tak pernah kuberani menatapnya. Ada banyak makna didalamnya. Makna yang tidak bisa ku terjemahkan sampai sekarang ini. Makna yang memang tak ingin ku tahu maksud dan maknanya. 

Semua hanya tentang keadaan. Hati dan Kenangan. Keadaan yang memang sedang tidak berpihak kepadaku. Hati yang selalu tidak bisa ku ajak kompromi untuk tidak lagi menyebut namamu lagi. Lalu kenangan. Kenangan yang tiap saat datang menghantui. Membawaku terus masuk dan mengingat masa lalu. Yang sebenarnya bukan hakku untuk mengenangnya. Bukan kewajibanku untuk terus menyimpannya dalam otakku. Tapi apa yang bisa aku lalukan. Semua terjadi tanpa keinginanku. Mereka datang tanpa aku menginginkannya. Lalu mereka pergi saat aku ingin mereka tetap ada disini. 

Rasanya ingin aku mengambil alih skenario kehidupan yang tak bersutradara ini. Ingin rasanya aku jadi script editor yang bisa dengan sesuka hati mengubah jalan cerita yang telah penulis tuliskan. Tapi siapa aku? Apa hakku? Aku bukan siapa-siapa. Aku juga tak berhak apa-apa untuk hal ini. Aku hanya seorang pemain yang harus patuh atas apa yang telah ditulis oleh penulis.

Kini, rindu yang telah menumpuk ini hanya bisa kusimpan. Ku pendam erat-erat dalam balutan kenangan yang selalu kurasa indah namun menyisakan goresan luka yang dalam dihati. Lalu kulafalkan dalam setiap barisan doa-doaku pada-Nya setiap waktu. Selalu ada namamu disana. Selalu ada rindu untukmu yang kukirimkan disana. Rindu yang kutau takkan pernah tersampaikan. Rindu yang selamanya akan menjadi sebab utama rasa sesak didadaku. Rinduku yang hanya untukmu. Seorang yang hingga saat ini namanya masih terukir jelas diHATI. KAMU :)

*ry

Thursday, March 07, 2013

Tentang Hati dan Kenangan

Titik kejenuhan seseorang memang tak ada yang tahu kapan waktunya tiba. Banyak orang yang mengeluhkan tentang adanya titik kejenuhan ini. Jenuh karena cinta yang tak kunjung nyata. Nyata yang ada hanya terbalut oleh mayanya rasa yang ada. Sulit untuk diterjemahkan. Sakit hati? Kenapa harus ada kata ‘sakit hati’? Apakah setiap manusia akan mengalaminya? Mengalami masa keterpurukan dalam hidupnya. Melawan kegalauan yang tiap malam selalu datang mengusik hati. Patah hati? Apakah setiap hati akan patah saat panah yang ia harapkan kembali menusuknya? Apa dengan patah hati manusia akan merasakan cinta yang nyata? Atau hanya terbungkus dalam balutan maya semata?

Lalu kini apa yang dirasa? Kenyataan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya? Kisah yang belum pernah terjamah sebelumnya? Semua jadi kenangan yang tak ingin dikenang. Rasa sakit yang terlanjur menjalar tak yang sulit untuk dihilangkan. Dibuang.

*ry