#SuratUntukNeptunus Hari ke-61
Hai Neptunus ...
Kembali terhanyut dalam kenangan. Dan itulah saya. Bukan berusaha melupakan tapi mengikhlaskan. Sebenarnya hanya satu yang masih saya sayangkan hingga saat ini. Kenapa saya masuk dalam lubangan ini? Kenapa dulu saya tidak berusaha menghindari untuk tidak terjatuh dalam lubang ini? Dan kenapa dulu kamu menggandeng saya untuk ikut dalam lubang yang satu ini? Dulu, saya pikir kamu akan membawa saya naik keatas lagi bersama. Tapi ternyata pemikiran saya saat itu salah. Kamu pergi keatas seorang diri. Kamu lupa bahwa masih ada saya dibawah. Kamu lupa bahwa saya masih menunggu dibawah. Meninggalkan saya yang saat itu tak sanggup untuk keatas. Untuk kembali kedunia saya yang sebelumnya.
Dan kini, kenangan itu datang lagi. Membawa saya memutar ulang rekaman kisah yang telah tak bernyawa itu. Kamu mungkin lupa. Tapi tidak dengan saya.
Awalnya saya menganggap ini sebagai hal biasa. Paling hanya bertahan beberapa hari saja. Tapi terus menerus. Dari hari ke hari. Minggu ke minggu. Bahkan sekarang sudah berganti dengan bulan. Rasa itu tetap sama. Tak berubah sedikitpun, malah semakin parah. Dan ini sama seperti pertama kali kamu mengenalkan lubang kesendirian ini pada saya.
Saya tak pernah ingin melupakan. Hanya mengikhlaskan apa yang seharusnya tidak menjadi hak saya. Hanya mencoba bertahan dalam lubangan gelap ini sendirian. Dengan rasa ini. Tanpa kamu.
*ry
*ry
Hanya bisa ikhlas walaupun hati sebenarnya tak mampu :')
ReplyDeletetau aja . hahaha
ReplyDeletetau to yaa :'P wes* lupakan saja, ikhlaskan sebisa mungkin :')
ReplyDelete