#SuratUntukNeptunus
Hari ke-63
Hingga
detik ini, aku masih terjebak dalam sosokmu. Pengabaian yang hampir setiap saat
kutemuipun seperti angin lalu yang hanya sepintas lewat depan mata. Aku tak
ingin terus menerus seperti ini. Aku ingin bebas. Aku ingin lepas dari semua
ini. Keluar dari kegalauan yang tak berujung ini. Sungguh, aku lelah dengan
perjuanganku yang selalu kau abaikan ini.
Aku
tahu. Kamu tahu. Kita sama-sama tahu tentang ini. Tapi kenapa hanya aku? Kapan
giliranmu yang ambil alih untuk berjuang? Aku ingin tahu itu. Ingin tahu
perjuanganmu yang hanya ada dalam mimpi dan khayalanku ini menjadi nyata.
Aku
benci ini. Aku benci saat rasa yang bernama kangen ini tiba-tiba datang lagi.
Mengusik ketenangan hati yang baru saja kutemui dan membawaku kembali menguras
otak untuk mengingat yang seharusnya tak kuingat lagi. Kangen ini tak
seharusnya ada. Kangen ini harusnya dikubur dalam-dalam bersama dengan semua
kenangan yang ada.
Setiap
kali aku melihatmu, setiap kali itu juga rasa kangen bermunculan. Aku
melihatmu, tapi kamu tidak. Aku memperhatikanmu tapi tidak sebaliknya. Saat
rentan waktu tanpamu, aku masih memikirkanmu saat ku tahu kautak lagi
memikirkanmu. Semudah itu kamu datang. Semudah itu pula kamu tinggalkan. Kapan
aku bisa membunuh masa lalu ini? Aku tak ingin terus menerus masuk dan tinggal
dalam kenangan yang membuat dadaku sesak tiap mengingatnya ini.
Dulu, aku pernah
bahagia karenamu. Tapi kini, bahagia itu mati seketika. Seperti perasaanku saat
ini. Mati. Tak ada kekuatan untuk ku bisa memberinya nyawa lagi. Dan semua itu
karenamu. Karena ulahmu yang dengan sengaja mematikan perasaan ini ..
*ry
No comments:
Post a Comment