Thursday, February 07, 2013

(Hanya) Status Mayaku


“Kosong  nih...”  ujar  Ilham  pada  Jane  sembari  duduk  disebelah  Jane.
            “Apanya  yang  kosong  ?”.  Tanya  Jane  yang  belum  dapat  mencerna  perkataan  sahabatnya  itu.
            Ilham hanya tersenyum sembari menunjuk status hubungannya difacebook yang bertuliskan ‘single’ itu. Memang beberapa hari yang lalu dia baru saja putus dengan pacarnya yang juga adik kelas mereka itu. Sangat disayangkan memang, hubungan yang sudah terjalin hampir 2 tahun tarus berakhir begitu saja, tanpa sebab yang jelas pula.
“sama aku ?”. Tanya Jane lagi untuk memastikan maksud tersirat dari Ilham.
Lagi-lagi Ilham hanya tersenyum yang berarti meng-iya-kan pertanyaan Jane tadi. Beralih pandangan Ilham ke laptopnya lagi, mengganti status hubungannya yang ‘single’ menjadi ‘in a relitionship with Janeeta Pricillia’. Hahah .. sungguh menggelikan pikir Jane, ada-ada saja ulah sahabatnya yang satu ini. Lalu, bagaimana nasib mantan pacar Ilham kalau begini? Jane takut ada yang salah paham atas tindakan sahabatnya ini. Memang mereka sudah putus, tapi sepertinya mereka masih saling suka satu sama lainnya. Tak ada yang tahu isi hati mereka selain diri mereka sendiri. Ah ... Jane rasa itu juga bukan urusannya, lebih baik sekarang ia bersenang-senang dengan pacar barunya, pacar facebook lebih tepatnya.
***
“Jane jadi nggak nanti ?” tanya Ilham masih dengan nafas yang terengah-engah seusai menyalurkan hobinya main basket dilapangan.
“jadilah..” jawab Jane singkat, lalu bergegas melanjutkan perjalanannya menuju ruang guru untuk mengumpulkan tugas bahasa Indonesia ia dan teman-teman sekelasnya.
            Jane memang anak yang rajin, hampir semua guru disekolah mengenalnya dan dekat dengan dirinya, termasuk bu Sesil guru bahasa Indonesia yang menurutnya dan teman-temannya adalah guru termuda dan juga tergokil yang pernah masuk dikelasnya. Guru yang satu ini memang beda dengan guru yang lain, ia menganggap muridnya seperti temannya sendiri, tidak jarang ada siswa yang curhat dengannya saat jam istirahat atau saat jam kosong.
Bukan hanya itu, Bu Sesil juga satu-satunya guru yang bisa mengerti isi hati Jane, sampai-sampai paling tidak seminggu sekali Jane menyempatkan diri untuk mengunjungi Bu Sesil dikostnya. Datang kekost bukan berarti untuk konsultasi masalah pelajaran disekolah, namun konsultasi tentang hati. Yahh .. tahu sendiri kan gimana kalau dua wanita ketemu. Membicarakan hal dari hati-ke-hati. Jane juga sudah menganggap Bu Sesil seperti kakaknya sendiri. Ke ruang guru lagi, ketemu Bu Sesil lagi, yang pastinya ia bisa mencurahkan semua isi hatinya yang tak mungkin ia mencurahkan isi hatinya kepada Ilham sahabat satu-satunya itu, pikir Jane.
            “cie...cie... pacar baru ya?” ledek Bu Sesil saat Jane tiba didepan mejanya.
            “ah .. apaan sih bu” jawab Jane mengelak.
            “lah itu ...” bu Sesil sembari memperlihatkan layar laptopnya pada Jane.
          Jane hanya tertawa kecil, lalu menceritakan hal yang sebenarnya terjadi, dari mulai putusnya hubungan Ilham dengan Igna adik kelasnya, sampai dengan status palsu mereka difacebook. Sangat lucu pikirnya, bisa-bisanya ya dari yang dulunya ga kenal satu sama lain, terus kenal jadi temen, meningkat jadi sahabat dan kini jadi pacar, eh pacar facebook maksudnya.
            “pacar beneran juga gpp kok jane, hehe” ledek Bu Sesil lagi. Tak ada hari tanpa ledekan Bu Sesil, dan itu
lah yang membuat Jane dan teman-temannya menyukai cara Bu Sesil mengajar.
            Bahagianya jika setiap hari bertemu dengan guru seperti Bu Sesil ini, pikir Jane. Bisa mengerti apa yang siswanya rasakan, bahkan saat KBM dikelas siswa sangat antusias dalam menerima pelajarannya. Andaikan semua guru seperti Bu Sesil. Ah ... sepertinya hanya khayalan saja. Siapapun gurunya dan apapun materi yang sampaikan itu harus dihargai.
***
            Seperti janjinya tadi siang Ilham menjemput Jane kerumahnya untuk mengajak Jane ke Perpustakaan daerah bersama. Rasanya kali ini berbeda dengan biasanya, mungkin karena status mereka kali ya ? atau karena hal yang lain ? hmm .. ntahlah, yang jelas perbedaan itu sangat terasa antara mereka berdua kali ini.
            “gimana tadi sama Bu Sesil?” Ilham memulai pembicaraan, memecah keheningan yang tercipta semenit yang lalu itu.
            “gimana apanya ? biasalah, ngumpulin tugas + curhat, hehe” jawab jane santai.
            “hayo .. curhat masalah apa tuh ? ngomongin aku ya ?” ledek Ilham seraya tertawa kecil.
            “emm ... ng .. nggak kok” jawab Jane ragu “kurang kerjaan banget ngomongin kamu, emang kamu siapa?”
            “hehe kirain ..”
            Keheningan yang sempat tercipta tadi pun memecah seketika, Ilham dan Jane kembali kepada mereka yang sebelumnya, kembali seperti biasanya, seperti sahabat dengan sahabatnya.

Bersambung ...

No comments:

Post a Comment