Thursday, February 28, 2013

Untuk Selanjutnya ...

#SuratUntukNeptunus Hari ke - 72

Hari terakhir dibulan Februari. Bulan penuh berkah menurutku. Tapi rasanya masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya 'Nus. Tak ada yang berubah. Masih senada, seirama. Akupun masih sangat mengenal keadaan ini. Sama seperti akhir bulan lalu.

Rasanya ingin cepat-cepat kulewati malam ini. memutar waktu agar cepat berganti ketanggal baru, ke bulan baru pula tentunya. Bulan yang kuharapkan akan lebih baik dari bulan ini. 

Tak banyak yang ku ingin. Hanya belajar melupakan. Belajar cuek agar hati tidak sepeka ini. Kadang rasanya bosan saat merasakan hati ini yang terlalu peka. Terlalu sensitif itu juga tidak baik, yang ada malah sakit yang dirasa. Parah kan?

Siang tadi, temanku memperlihatkan bukunya padaku. Ntah buku apa itu, aku tak ingat judulnya. Lebih tepatnya aku belum sempat membaca judulnya. Yang paling ku ingat dari buku itu ada 2 point. Pertama, Jangan memikirkan orang yang belum pasti memikirkan kamu. Kedua, Rahasia memiliki sifat cuek. Nah ... rencananya 2 point penting tersebut akan aku coba dibulan depan. Setidaknya untuk mengurangi sedikit beban pikiran. Meskipun belum tentu akan berhasil. Yah .. setidaknya mencoba dulu lah. Benar begitu kan 'Nus??

*ry

Friday, February 22, 2013

Flash Sound On/Off Button Tutorial



Selamat pagi blogger. Kali ini saya ingin berbagi sedikit tutorial membuat tombol on off sound pada Adobe Flash CS5. Disini saya asumsikan para pembaca sudah mengetahui dasar-dasar dalam menggunakan adobe flash. Ok... tanpa banyak basa-basi lagi, langsung praktik yuk :D

1.  Import file dengan cara import to library. Audio yang di import formatnya wav.


2.  Drag audio yang telah diimport lagi kedalam stage.


3. Save file tadi dengan cara klik file > publish setting


Tuesday, February 19, 2013

Membunuh Masa Lalu


#SuratUntukNeptunus Hari ke-63

Hingga detik ini, aku masih terjebak dalam sosokmu. Pengabaian yang hampir setiap saat kutemuipun seperti angin lalu yang hanya sepintas lewat depan mata. Aku tak ingin terus menerus seperti ini. Aku ingin bebas. Aku ingin lepas dari semua ini. Keluar dari kegalauan yang tak berujung ini. Sungguh, aku lelah dengan perjuanganku yang selalu kau abaikan ini.

Aku tahu. Kamu tahu. Kita sama-sama tahu tentang ini. Tapi kenapa hanya aku? Kapan giliranmu yang ambil alih untuk berjuang? Aku ingin tahu itu. Ingin tahu perjuanganmu yang hanya ada dalam mimpi dan khayalanku ini menjadi nyata.

Aku benci ini. Aku benci saat rasa yang bernama kangen ini tiba-tiba datang lagi. Mengusik ketenangan hati yang baru saja kutemui dan membawaku kembali menguras otak untuk mengingat yang seharusnya tak kuingat lagi. Kangen ini tak seharusnya ada. Kangen ini harusnya dikubur dalam-dalam bersama dengan semua kenangan yang ada.

Setiap kali aku melihatmu, setiap kali itu juga rasa kangen bermunculan. Aku melihatmu, tapi kamu tidak. Aku memperhatikanmu tapi tidak sebaliknya. Saat rentan waktu tanpamu, aku masih memikirkanmu saat ku tahu kautak lagi memikirkanmu. Semudah itu kamu datang. Semudah itu pula kamu tinggalkan. Kapan aku bisa membunuh masa lalu ini? Aku tak ingin terus menerus masuk dan tinggal dalam kenangan yang membuat dadaku sesak tiap mengingatnya ini.

Dulu, aku pernah bahagia karenamu. Tapi kini, bahagia itu mati seketika. Seperti perasaanku saat ini. Mati. Tak ada kekuatan untuk ku bisa memberinya nyawa lagi. Dan semua itu karenamu. Karena ulahmu yang dengan sengaja mematikan perasaan ini ..

*ry

Sunday, February 17, 2013

Tentang Rasa ...

#SuratUntukNeptunus Hari ke-61

Hai Neptunus ...
Kembali terhanyut dalam kenangan. Dan itulah saya. Bukan berusaha melupakan tapi mengikhlaskan. Sebenarnya hanya satu yang masih saya sayangkan hingga saat ini. Kenapa saya masuk dalam lubangan ini? Kenapa dulu saya tidak berusaha menghindari untuk tidak terjatuh dalam lubang ini? Dan kenapa dulu kamu menggandeng saya untuk ikut dalam lubang yang satu ini? Dulu, saya pikir kamu akan membawa saya naik keatas lagi bersama. Tapi ternyata pemikiran saya saat itu salah. Kamu pergi keatas seorang diri. Kamu lupa bahwa masih ada saya dibawah. Kamu lupa bahwa saya masih menunggu dibawah. Meninggalkan saya yang saat itu tak sanggup untuk keatas. Untuk kembali kedunia saya yang sebelumnya. 

Dan kini, kenangan itu datang lagi. Membawa saya memutar ulang rekaman kisah yang telah tak bernyawa itu. Kamu mungkin lupa. Tapi tidak dengan saya. 

Awalnya saya menganggap ini sebagai hal biasa. Paling hanya bertahan beberapa hari saja. Tapi terus menerus. Dari hari ke hari. Minggu ke minggu. Bahkan sekarang sudah berganti dengan bulan. Rasa itu tetap sama. Tak berubah sedikitpun, malah semakin parah. Dan ini sama seperti pertama kali kamu mengenalkan lubang kesendirian ini pada saya. 

Saya tak pernah ingin melupakan. Hanya mengikhlaskan apa yang seharusnya tidak menjadi hak saya. Hanya mencoba bertahan dalam lubangan gelap ini sendirian. Dengan rasa ini. Tanpa kamu.

*ry

Saturday, February 16, 2013

Tengah Malam ...

Tengah malam ...
Ingatan tentang sosokmu kembali menghantui pikiranku
Tengah malam ...
Aku dan kenangan kembali bernostalgia
Tengah malam ...
Kesepian ini kembali menemaniku
Tengah malam ...
menyimpan sejuta ingin dihati

Kala itu aku dan kamu masih menjadi kita
Berbalas sajak dalam dunia maya
Aku ingat betul kala itu
Waktu aku tersiksa menunggu balasan sajakmu
Waktu aku tersenyum bahagia saat menerima sajak darimu
Tapi itu dulu...
Tengah malam yang lalu...

Tengah malam ...
Mungkinkah kau terulang kembali?
Kembali menyemarakkan dunia mayaku lagi
Kembali menghadirkan tawa renyah yang dulu lagi
Ah ... aku rindu itu

Saat aku memejamkan mata
Saat itu pula aku berharap semua ini adalah mimpi
Mimpi tengah malam nan sepi dalam kerinduan

*ry

Friday, February 15, 2013

Photoshop Tidak Bisa Save As

Apakah anda mengalaminya?
Teman saya baru saja mengalami hal tersebut. Dia menanyakan pada saya apa yang salah sebenarnya. Apakah photoshop miliknya yang sedang trouble atau kenapa?
Nah saya juga bingung, awalnya saya pikir photoshop miliknya adalah portable, tapi ternyata bukan. Setelah saya browsing-browsing mencari kesana kesini (ceilah hahah) akhirnya ketemu juga penyebab dan solusinya.
Ternyata yang menyebabkan photoshop tidak bisa disave adalah resolusi netbook teman saya yang tidak mencukupi dengan resolusi gambar yang dia edit tadi.

Hal ini bisa diatasi dengan beberapa cara :
1. Menggunakan monitor lain yang lebih besar. ATkan tetapi cara tersebut tidak praktis karena coba anda bayangkan saat anda ingin mengedit suatu gambar, anda harus menggotong monitor lain hanya untuk bisa men-save.
2. Me"maksa" netbook untuk menampilkan resolusi besar. Hal ini praktis, dengan mengubah sedikit registri, maka resolusi anda akan berubah.


*Saya mengetahui cara agar bisa di save as dengan menekan Ctrl + Shift + Alt + S, dan teman saya sudah saya sarankan untuk mencobanya. Dan hasilnya, gambar yang ia edit tadi sudah bisa disimpan.
Selamat mencoba....

Thursday, February 14, 2013

Vierratale – Cinta Butuh Waktu

Kemarin kamu datang, akunya bingung
Kita baru kenalan satu minggu saja
Kemarin kamu datang memberi bunga
Kita baru kenalan satu minggu saja

Jangan menunggu bila tak bisa nunggu
Untuk dapat jawaban
Karena hati ini tak mudah dipaksa
Cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan

Kemarin kamu datang, akunya bingung
Kita baru kenalan satu minggu saja

Jangan menunggu bila tak bisa nunggu
Untuk dapat jawaban
Karena hati ini tak mudah dipaksa
Cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan

Karena hati ini tak mudah dipaksa
Cinta butuh waktu untuk bisa kita
Tuk bisa kita rasakan




Wednesday, February 13, 2013

Kamu ..

Kamu masih seperti yang dulu
menatapku dengan wajah sendumu
membuatku mengingat saat-saat kita bersama
dulu aku dan kamu tak pernah terlewat sedetikpun
sekalipun tak berjumpa
inbox smsku pasti terisi oleh pesan baru dari seseorang
kamu……
dan kini
setelah kejadian itu
memisahkan antara ku dan kamu
dan jika kau bertanya
mengapa aku putuskan tuk lepaskanmu
karena ku ingin kau bersama dia
dia yang kau cintai
dia yang kau inginkan
dia yang ………….selalu kau harapkan tuk jadi milikmu….
kadang aku kecewa
kenapa harus lepaskanmu
padahal aku tahu tanpamu hidupku mungkin ada yang kurang
tanpamu….aku bagaikan tak berarti….
ya….meskipun kau tak bisa kembali seperti dulu lagi
aku harap kau tahu puisi ini
sekian dariku
yang dulu pernah isi hari-harimu…..

**

Suka sama tulisan yang diatas, buatan teman saya. Izin copast ya Angga :)

Sebelas Huruf ...

Dulu.. Dulu sekali nama saya ada diantara huruf-huruf itu
Dulu.. Dulu sekali nama saya selalu jadi jang dominan diantara huruf yang lain
Dulu.. Dulu sekali nama saya menjadi salah satu yang dicari disana

Anda tau betapa pentingnya sebelas huruf itu bagi saya?
Anda tau betapa berharganya sebelas huruf itu untuk saya?

Sebelas huruf penuh makna
Sebelas huruf penuh dengan rekaan
Sebelas huruf penuh dengan pesan tersirat

Tuhan.. kenapa harus sebelas huruf
Kapan sebelas huruf yang saya miliki
menjadi 20 huruf yang saya inginkan?

Sejauh ini saya hanya bisa berharap
Memohon dan terus mengucap dalam doa
Dalam menengadahnya kedua tangan saya
Dalam bacaan ayat-ayat suci disetiap malam saya

Mungkin hanya saya yang bertindak bodoh seperti ini
Menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi
Mencari sesuatu yang mustahil untuk ditemukan

Hidup ini terlalu rumit
Bumi terlalu cepat berotasi
Hingga sangat sulit untuk saya mengerti
Bahkan untuk sedikit memahami pun tak bisa ..

*ry

Monday, February 11, 2013

Saat kamu mengabaikanku

Saat kamu mengabaikanku
Aku hanya diam dan membisu
Saat kamu mengabaikanku
Aku hanya termenung mengingatmu
Saat kamu mengabaikanku
Tak ada satupun yang bisa kuperbuat
Saat kamu mengabaikanku
Hanya aku yang terluka dan kamu tidak

Ada apa denganmu?
Kamu berubah, kamu tak sama
Kamu bukan kamu yang aku kenal dulu
Kamu bukan kamu yang setiap hari datang dengan sajakmu dulu
Kamu bukan kamu yang hadir dikala kesepian malamku dulu

Pengabaianmu beberapa hari terakhir
Selalu membuat sesak dada ini
Pengabaianmu beberapa hari terakhir
Saat dimana kurasa perih bergejolak disini, dihati
Pengabaianmu beberapa hari terakhir
Sedikit membuka mata hatiku tentang siapa aku dimatamu

Terasa sangat singkat
Sesingkat cerita indah saat aku dan kamu masih menjadi kita dulu
Sesingkat kenangan yang masih jelas terekam dalam otakku ini
Andaikan pengabaianmu ini bisa sesingkat cerita indah itu
Sayang, tak ada pengabaian yang sesingkat itu
Yang ada hanyalah selama mungkin bertahan dalam
titik ketidaknyamanan ini ...

*ry

Menyesal ..

#SuratUntukNeptunus Hari ke-55

Nus, aku menyesal. Aku menyesalkan sesuatu yang seharusnya tidak kujalani sebelumnya. Aku menyesal karena kesalahan diriku sendiri.  Tapi pantaskah aku menyesal sekarang? Nasi sudah menjadi bubur. Kini, penyesalanku hanya sia-sia. Tak berguna. Tak ada yang memperdulikan.

Neptunus... Andai waktu bisa diputar. Tapi itu mustahil. Pengandaianku hanya sia-sia dan membuat sakit ini makin menjadi. Terus menggerogoti koridor hatiku. Dan kini aku hanya bisa diam. Menanti. Menunggu keajaiban datang menghampiri.

Adakah yang bisa membalikkan fakta ini Nus? Bicaralah padaku. Katakanlah. Aku ingin tau bagaimana pendapatmu tentang ini. Setidaknya ada yang bisa membuat penyesalanku ini hidup. Tidak hanya maya. 

Aku butuh teman. Teman yang bisa mendengarkan kisah penyesalanku yang tak berarti ini. Teman yang bisa memahami setiap gerak-gerik hatiku ini. Tapi kenapa? Kenapa sampai saat ini belum kutemukan dia yang kusebut sebagai teman? Semuanya terlihat maya dimataku. Abstrak.

Untuk kesekian kalinya aku menyesal. Untuk kesekian kalinya aku terlihat tolol dimata mereka. Tak ada yang bisa mengerti tentang ini. Bahkan dengan diriku sendiri. Dunia ini terlalu rumit untuk kujalani. Andai saat itu aku tak mengikuti kata hatiku, mungkin tak akan ada penyesalan seperti ini ...

*ry

Sunday, February 10, 2013

Mencintaimu Diam-Diam

Aku hanya bisa mencintaimu diam diam. Tanpa kamu tau dan tanpa kamu rasakan. Mengikhlaskanmu seiring dengan berjalannya waktu. Ntah sampai kapan. Mungkin sampai saat aku tau aku tak bisa memilikimu lagi untuk selamanya.


              “Maaf ya belum bisa sepenuhnya sayang sama kamu” Ucapnya padaku.
          Napasku sesak dunia rasanya seperti berhenti berputar. Tapi tetap kucoba tegar dihadapannya “jangan bohongi hati kamu. sayang itu nggak dipaksa kok. Aku juga ga nyuruh kamu buat sayang aku kan ? Kamu bebas sayang sama siapa aja tanpa ada yang melarang aku ikhlas kok. Makasih ya” Sebisa mungkin aku tetap tegar. Berdiri tegak dihadapannya.
              “Makasih? Untuk apa? Makasih karena udah bikin hati kamu sakit gitu?” Dia seoalah tau apa yang ada dalam hatiku. Rasa sakit yang semakin dalam menggerogoti hatiku.
              “Nggak kok. Cuma mau makasih aja udah pernah buat aku merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Merasakan rasanya dicintai” Dadaku masih terasa sangat sesak. Sulit untuk bernafas rasanya. Sangat getir rasanya.
              “Maaf ya”
              “Untuk?” Kali ini aku mulai tahu arah pembicaraan kami kali ini. Ketakutan yang menghantuiku selama ini sepertinya akan jadi kenyataan. Aku tak pernah berharap hari ini terjadi. Aku tak pernah ingin hari ini ada.
              “udah ya? kita sahabatan aja aku nggak mau buat kamu sakit lebih dari ini
              Aku terdiam. Rasanya bumi berhenti berputar pada porosnya. Yang aku takutkan akhirnya terjadi juga. Kembali aku rasakan sakit yang teramat sangat menjelahati sudut hatiku. Kembali aku terluka karena kebodohanku. Sesak. Rasanya air mata sudah tak terbendung lagi. Tapi, aku tetap tegak berdiri. Menjaga sekuat tenaga agar bendungan air mata ini tidak pecah didepanmu. Aku tak ingin terlihat lemah dimatamu. Aku tak ingin kamu mengasihaniku hanya karena air mata. Hidupmu terlalu sulit untuk kuimbangi. Kamu datang tanpa aku inginkan. Dan kini, kamu pun pergi tanpa kuinginkan pula. Dulu. Dulu sekali kamu yang menyuruhku untuk kembali membuka hatiku yang telah terkunci untukmu. Tapi kenapa sekarang kau malah menyuruhku untuk menguncinya lagi? Kamu tidak tau betapa sekuat tenaga aku membuka kunci itu untukmu. Dan dengan sederhananya, kini kamu menyuruhku untuk menguncinya lagi. Dimana hatimu? Aku rindu hatimu yang dulu. Yang dulu selalu menghangatkan hatiku dikala rasa kesepian datang menghampiriku.
              “Elsa!” Ujarnya sembari melambai-lambaikan tangannya didepan mukaku yang terlihat kosong.
              “eh iya”
              “Maafin aku..”
              “Oke” Mulutku kelu. Terasa getir sekali. Inginku meluapkan rasa sakit hati ini. Tapi aku tidak bisa. Kamu terlalu baik untuk aku salahkan. Aku akan sangat jahat kalau membencimu. Rasa sayangku padamu masih sama seperti dulu. Saat pertama kita bertemu. Tak ada yang berubah. Sama sekali tak ada.
              Kali ini ia menanggapi tanggapanku hanya dengan segelintir senyum. Senyum yang tak pernah kulihat darimu sejak beberapa hari lalu. Senyum yang sudah beberapa hari ini aku rindukan datang darimu. Tapi kenapa rasanya kini aku tak ingin melihat senyummu itu. Rasanya terlalu sakit hati ini saat melihat senyummu itu.
              “Aku pesan satu hal untuk kamu boleh?”
              “Iya. Apa?”
              “Jangan sakiti dia ya! Dia yang nantinya jadi penggantiku. Dia yang kamu cintai. Dia yang kamu sayangi. Dia yang seribu kali lebih baik dari aku. Dia yang selalu kamu impikan dalam tidur panjangmu dimalam hari. Dia yang setiap waktu melayang dan menari-nari dalam otakmu. Bahagiakan dia” Sesak rasanya berkata seperti itu. Tapi apa boleh buat. Aku lebih memilih aku yang sakit dibandingkan dengan kamu yang merasakan sakitnya. Aku tak ingin nantinya kamu merasakan sakit seperti apa yang kurasakan saat ini. Kamu terlalu baik. Sangat bodoh orang yang menyia-nyiakanmu.
              “Iya Elsa. Maafin aku ya”
              Aku hanya bisa melontarkan senyum getir padanya. Aku memang bisa membohongimu untuk tidak merasa sakit hati. Tapi tidak dengan berbohong pada diriku sendiri.
              “Aku udah maafin kamu kok. Bahkan sebelum kamu minta maaf” Susah payah aku mengatakan itu.
              “Aku cuma ga pengen kamu sakit. Mungkin akan lebih baik kamu melupakan aku yang pernah mengisi hari-harimu. Lupakan kalau aku pernah dihatimu. Anggap saja hubungan kita kemarin hanya mimpi buruk untukmu yang tak pernah kamu inginkan dan ingin kau lupakan”
              “Semoga saja”
              “Eh iya, besok berangkat sekolah bareng yuk” Ajaknya padaku.
             “Ok ..” Ujarku singkat dengan tawa yang sedikit dipaksakan. Andai situasi seperti ini terjadi saat aku masih bersamamu. Saat hatimu masih menjadi milikku. Akan berlipat ganda kebahagiaanku ini. Aku hanya bisa mencintaimu diam diam. Tanpa kamu tau dan tanpa kamu rasakan. Mengikhlaskanmu seiring dengan berjalannya waktu. Ntah sampai kapan. Mungkin sampai saat aku tau aku tak bisa memilikimu lagi untuk selamanya.

*ry

Friday, February 08, 2013

(Hanya) Status Mayaku (End)


......
Saat mereka mulai memasuki Perpustakaan tampak seorang gadis beramput panjang terurai yang tampaknya tak asing dimata mereka. Keduanya membiarkan saja, tanpa ingin tau siapa perempuan yang duduk disalah satu kursi diruang baca itu. Ilham berjalan menuju tempat pengembalian buku, untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya seminggu yang lalu. Sedangkan Jane, ia sedang asyik memilah-milah buku tentang sastra untuk refrensi iya menulis. Lima menit telah berlalu, Ilham yang telah selesai mengurusi pengembalian bukunya, menghampiri sahabatnya itu.
            “nyari apa?” tanya Ilham sembari mencari-cari buku untuk iya baca.
            “buku yang bisa ngasih aku inspirasi”
            Buku yang Jane inginkan telah didapat, dengan membawa beberapa tumpukan buku, Jane beranjak menuju tempat baca. Sangking banyaknya Jane membawa buku, sampai-sampai ia tak melihat ada orang yang berjalan berlawanan aranh dengannya ‘brakkkkkkkk’
            “aduh ...” suara rintihan kesakitan orang yang ditabrak Jane tadi.
            “ maaf .. maaf .. saya tidak sengaja” ujar Jane, yang dengan spontan membantu seorang tadi untuk berdiri.
            “Loh .. kak Jane” ujar seorang tadi saat melihat orang yang menabraknya tadi adalah Jane yang notabene adalah kakak kelasnya.
            “ha ? igna ? maaf yaa” ujar Jane yang makin merasa bersalah itu.
            “hehe .. iya kak gpp, kesini sama siapa?”
            “tuh ...” ujar Jane seraya menunjuk Ilham yang sedang sibuk memilah-milah buku disudut kiri mereka itu.
            “oh ... sama dia, yaudah kak aku pulang dulu ya” Igna beranjak dari tempat iya berdiri menuju pintu keluar perpustakaan.
            Jane merapikan buku-buku yang berserakan dilantai tadi, lalu beranjak ke tempat baca untuk membaca buku-bukunya itu. Tak lama kemudian Ilham juga menyusul Jane ketempat baca.
            “tadi aku ketemu sama igna”
            “hah ... yang bener ? lagi ngapain dia ? sama siapa ? keadaannya gimana ? udah hampir seminggu aku ga kontak-kontak-an sama dia”
            ‘segininya kah Ilham ingin tau tentang keadaan Igna? Kalau masih sayang kenapa ga balikan aja? Kenapa Ilham malah buat aku berharap sesuatu lebih dari dia? Arrrggh ...’
            “baik-baik aja kok dianya” ujar Jane menyembunyikan rasa kesalnya “kalo masih sayang kenapa putus? Kan malah bikin hati sakit kalo gitu”
            “belum waktunya Jane, aku harus berpikir berkali-kali untuk bisa kembali sama dia lagi, balikan itu bukan hal yang mudah untuk aku. Sampai sekarang aku belum tau bagaimana perasaan dia ke aku, masih seperti dulu atau sebaliknya”

***
            Pagi ini terasa berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, Jane merasakan sesuatu sedang terjadi pada dirinya. Dilihatnya akun facebooknya melalui layar notebook ungunya itu. Benar ada yang berbeda hari ini, statusnya sekarang sudah kembali seperti dulu lagi , kembali kemasa sebelum iya merasakan indahnya mempunyai pacar , yahh pacar facebook lebih tepatnya. Tubuhnya lemas seketika, tapi iya sadar ini bukan akhir dari segalanya. toh ia juga sudah tau kalau akhirnya akan seperti ini.
            “Jane !!!” seru Ilham dari kejauhan, tampak disana ilham dan Igna sedang berjalan bersama, melambaikan tangan mereka.
            Jane hanya tersenyum melihat keduanya bersama lagi.

            ‘Cinta bukan tentang bagaimana kita menjalaninya sajaa, tapi juga tentang bagaimana kita bisa jujur pada diri sendiri. Hati akan jauh lebih jujur melebihi apa yang seorang pikirkan, terimakasih Jane. Kini aku benar-benar tau bahwa dialah orang yang benar-benar aku cintai Jpesan singkat Ilham beberapa menit kemudian .

Thursday, February 07, 2013

(Hanya) Status Mayaku


“Kosong  nih...”  ujar  Ilham  pada  Jane  sembari  duduk  disebelah  Jane.
            “Apanya  yang  kosong  ?”.  Tanya  Jane  yang  belum  dapat  mencerna  perkataan  sahabatnya  itu.
            Ilham hanya tersenyum sembari menunjuk status hubungannya difacebook yang bertuliskan ‘single’ itu. Memang beberapa hari yang lalu dia baru saja putus dengan pacarnya yang juga adik kelas mereka itu. Sangat disayangkan memang, hubungan yang sudah terjalin hampir 2 tahun tarus berakhir begitu saja, tanpa sebab yang jelas pula.
“sama aku ?”. Tanya Jane lagi untuk memastikan maksud tersirat dari Ilham.
Lagi-lagi Ilham hanya tersenyum yang berarti meng-iya-kan pertanyaan Jane tadi. Beralih pandangan Ilham ke laptopnya lagi, mengganti status hubungannya yang ‘single’ menjadi ‘in a relitionship with Janeeta Pricillia’. Hahah .. sungguh menggelikan pikir Jane, ada-ada saja ulah sahabatnya yang satu ini. Lalu, bagaimana nasib mantan pacar Ilham kalau begini? Jane takut ada yang salah paham atas tindakan sahabatnya ini. Memang mereka sudah putus, tapi sepertinya mereka masih saling suka satu sama lainnya. Tak ada yang tahu isi hati mereka selain diri mereka sendiri. Ah ... Jane rasa itu juga bukan urusannya, lebih baik sekarang ia bersenang-senang dengan pacar barunya, pacar facebook lebih tepatnya.
***
“Jane jadi nggak nanti ?” tanya Ilham masih dengan nafas yang terengah-engah seusai menyalurkan hobinya main basket dilapangan.
“jadilah..” jawab Jane singkat, lalu bergegas melanjutkan perjalanannya menuju ruang guru untuk mengumpulkan tugas bahasa Indonesia ia dan teman-teman sekelasnya.
            Jane memang anak yang rajin, hampir semua guru disekolah mengenalnya dan dekat dengan dirinya, termasuk bu Sesil guru bahasa Indonesia yang menurutnya dan teman-temannya adalah guru termuda dan juga tergokil yang pernah masuk dikelasnya. Guru yang satu ini memang beda dengan guru yang lain, ia menganggap muridnya seperti temannya sendiri, tidak jarang ada siswa yang curhat dengannya saat jam istirahat atau saat jam kosong.
Bukan hanya itu, Bu Sesil juga satu-satunya guru yang bisa mengerti isi hati Jane, sampai-sampai paling tidak seminggu sekali Jane menyempatkan diri untuk mengunjungi Bu Sesil dikostnya. Datang kekost bukan berarti untuk konsultasi masalah pelajaran disekolah, namun konsultasi tentang hati. Yahh .. tahu sendiri kan gimana kalau dua wanita ketemu. Membicarakan hal dari hati-ke-hati. Jane juga sudah menganggap Bu Sesil seperti kakaknya sendiri. Ke ruang guru lagi, ketemu Bu Sesil lagi, yang pastinya ia bisa mencurahkan semua isi hatinya yang tak mungkin ia mencurahkan isi hatinya kepada Ilham sahabat satu-satunya itu, pikir Jane.
            “cie...cie... pacar baru ya?” ledek Bu Sesil saat Jane tiba didepan mejanya.
            “ah .. apaan sih bu” jawab Jane mengelak.
            “lah itu ...” bu Sesil sembari memperlihatkan layar laptopnya pada Jane.
          Jane hanya tertawa kecil, lalu menceritakan hal yang sebenarnya terjadi, dari mulai putusnya hubungan Ilham dengan Igna adik kelasnya, sampai dengan status palsu mereka difacebook. Sangat lucu pikirnya, bisa-bisanya ya dari yang dulunya ga kenal satu sama lain, terus kenal jadi temen, meningkat jadi sahabat dan kini jadi pacar, eh pacar facebook maksudnya.
            “pacar beneran juga gpp kok jane, hehe” ledek Bu Sesil lagi. Tak ada hari tanpa ledekan Bu Sesil, dan itu
lah yang membuat Jane dan teman-temannya menyukai cara Bu Sesil mengajar.
            Bahagianya jika setiap hari bertemu dengan guru seperti Bu Sesil ini, pikir Jane. Bisa mengerti apa yang siswanya rasakan, bahkan saat KBM dikelas siswa sangat antusias dalam menerima pelajarannya. Andaikan semua guru seperti Bu Sesil. Ah ... sepertinya hanya khayalan saja. Siapapun gurunya dan apapun materi yang sampaikan itu harus dihargai.
***
            Seperti janjinya tadi siang Ilham menjemput Jane kerumahnya untuk mengajak Jane ke Perpustakaan daerah bersama. Rasanya kali ini berbeda dengan biasanya, mungkin karena status mereka kali ya ? atau karena hal yang lain ? hmm .. ntahlah, yang jelas perbedaan itu sangat terasa antara mereka berdua kali ini.
            “gimana tadi sama Bu Sesil?” Ilham memulai pembicaraan, memecah keheningan yang tercipta semenit yang lalu itu.
            “gimana apanya ? biasalah, ngumpulin tugas + curhat, hehe” jawab jane santai.
            “hayo .. curhat masalah apa tuh ? ngomongin aku ya ?” ledek Ilham seraya tertawa kecil.
            “emm ... ng .. nggak kok” jawab Jane ragu “kurang kerjaan banget ngomongin kamu, emang kamu siapa?”
            “hehe kirain ..”
            Keheningan yang sempat tercipta tadi pun memecah seketika, Ilham dan Jane kembali kepada mereka yang sebelumnya, kembali seperti biasanya, seperti sahabat dengan sahabatnya.

Bersambung ...

Wednesday, February 06, 2013

Inilah aku

#SuratUntukNeptunus Hari ke-50

Hai Neptunus, sampai juga ya kita pada hari yang 50. Ada yang spesial kah? Ada yang baru kah? Aku rasa tidak. Semua tetap sama. Aku tetap menjadi aku yang hingga saat ini masih terjebak dalam negeri antah berantah yang ntah dimana yang aku sendiri tak mengetahuinya. Aku tetap menjadi aku yang masih setia menunggu keajaiban dari Tuhan. Dan inilah aku dalam kesendirianku. Inilah aku dalam kesunyianku. Inilah aku dalam kedamaian hati. Inilah aku remaja tujuhbelas tahun yang sedang mencari jati dirinya. Aku yang belajar menentukan apa yang harus aku pilih. Aku yang berlatih ketabahan hati. Aku yang hilang. Aku yang lepas. Aku yang ingin hidup bebas. Bebas memilih. Bebas Mempertahankan. Juga bebas untu melepaskan.
Tuhan... Bantu aku ..
*ry

Aku Benci Jatuh Cinta


Terdiam dalam kesunyian malam
Kesendirian dan keramahan ini mulai menggelitik dalam hatiku
Aku tau kini aku sendiri
Aku tau kini kau tau lagi bersamaku

Aku benci mengatakan ini
Aku benci mengingat ini
Aku benci mendengar ini
Aku benci saat hatiku ini berkata kangen padamu
Salahkah jika aku membencinya?
Salahkah jika aku tak menyukainya?

Kenapa harus aku yang merasakannya?
Kenapa harus aku yang menjalaninya?
Kenapa bukan kamu saja?
Kenapa bukan kamu saja yang merasakan perih ini?
Jawab!
Kau hanya diam
Membisu seribu bahasa
Meninggalkan banyak tanya yang tak ku temukan jawabnya

Taukah kamu betapa hati ini ingin bersamamu?
Taukah kamu betapa aku rindu lirih tatapanmu itu?
Taukah kamu betapa aku kangen sajakmu yang hangat itu?
Taukah kamu betapa aku rindu mendengar tawa kecilmu itu?
Taukah kamu betapa aku rindu genggaman tanganmu padaku saat itu?
Dan taukah kamu kini aku benci untuk mengingatnya?
Mengingat akan cinta yang pernah ada diantara kita (mungkin)
Aku benci jatuh cinta
Perih
Sakit
Lebih dari yang kamu ketahui
Bahkan mungkin kamu tak pernah mengetahuinya

Hei.. cinta..
Taukah kamu betapa aku membencimu saat ini?
 *ry

Tuesday, February 05, 2013

Bersama Teman Putih Abu-Abu ku

#MM2010

Tingkah lucu kalian ..
Tawa kecil kalian ..
Membuatku tak ingin cepat-cepat melepasnya

Aku masih ingin berlama-lama disini
Berada ditengah-tengah kalian
Rasanya masa ini begitu cepat berlalu
Rasanya baru kemarin aku memakai seragam putih abu-abuku ..
dan kini, sebentar lagi
Semua ini harus kulepas ..

Aku akan merindukan masa-masa ini
Rona kebahagiaan setiap ada jam kosong ..
Kegaduhan yg hampir setiap hari tercipta dikelas ..
Kegalauan guru ketika sulit mengatur kita,
saat pembelajaran berlangsung
Kesederhanaan canda dan tawa yang setiap hari kudapati
Juga mimik lugu kalian yang selalu kuingat dalam lamunanku
Semua terangkum jelas dalam catatan akhir sekolah yang kubuat ini

Teman ...
Saat aku jauh dari kalian
Saat aku tak bersama kalian
Saat itu pula aku selalu merindukan kalian
Rindu akan sosok yang tak tergantikan dalam hidup
Sosok yang hanya kutemukan disini
tempat dimana keajaiban tuhan tercipta

Teman ...
Ingatlah masa ini
Masa dimana kita bertemu
Masa dimana kita saling mengenal
Masa dimana kita terpisah karena sang waktu

Teman ...
Ingatlah hari ini ..
Saat aku dan kalian bersama dengan putih abu-abu
Saat aku dan kalian berbagi suka dan duka
Juga saat aku dan kalian berpijak bersama menjadi KITA ...


Untuk teman-teman yang selalu menemaniku
#MM2010 ...
04  Februari 2013 Saat jam kosong dikelas :)

Sunday, February 03, 2013

Singkat Cerita

#SuratUntukNeptunus Hari ke-47

Nus, tiba-tiba aku mengingatnya lagi. Singkat cerita yang tak kuinginkan. Saat mulai kubelajar melupakan. Ingatan itu makin dalam menelusup ruang hatiku. Makin dalam hingga aku tak kuasa merasakannya. Aku benci mengingatnya. Aku tak suka merasakannya. Tapi aku juga tak ingin melupakan. Inginku ini tetap jadi kenangan, kenangan yang mungkin tak akan aku lupa.

Satu demi satu hilang dari hidupku. Tanyaku sekian lama ini tak ada satupun yang terjawab sempurna. Aku lelah. Inginku pergi kedunia dimana aku menemukan teman disana. Teman berbagi. Berbagi saat senang, ataupun sebaliknya.

Hempasan angin. Aku ingin sepertimu. Bebas. Lepas. Tanpa beban. Aku ingin satu menit saja merasakan menjadi kamu. Melepas semua ini. Satu menit saja. Singkat bukan? Tapi ... Mustahil! Aku tak akan pernah bisa menjadi kamu. 

Singkat cerita. Sesingkat hempasan angin ini lari dihadapanku ..